- Bubut tirus yaitu proses pembubutan benda kerja yang mempunyai ukuran yang berbeda dari satu bagian kebagian lainnya secara berurutan serta beraturan
- Kepala lepas / tail stock adalah peralatan utama mesin bubut yang berfungsi sebagai dudukan senter putar (rotary centre), senter tetap, cekam bor (chuck drill) dan mata bor bertangkai tirus yang pemasanganya dimasukkan pada lubang tirus (sleeve) kepala lepas - Pelat pembawa berfungsi untuk memutar pembawa (lathe-dogs) sehingga benda kerja yang terikat akan ikut berputar bersama spindel mesin
- Pembawa (lathe dog) pada mesin bubut berfungsi untuk membawa benda kerja agar ikut berputar bersama spindel mesin
- Senter mesin bubut adalah salah satu perlengkapan mesin bubut yang berfungsi untuk mendukung benda kerja dengan tujuan agar mendapatkan kesepusatan dan kesumbuan yang baik, diantaranya digunakan pada saat proses pembubutan benda kerja yang berukuran panjang dan pembubutan diantara dua senter
- Sisipan dari Organisasi Standar Internasional atau Standar lain yang sesuai
- ST 37 adalah baja dengan tegangan tarik maksimal sebesar 37 kg/cm2 - Spesifikasi mesin bubut
- Alat ukur :
-
Vernier caliper ketelitian 0.02 mm untuk mengukur dimensi diameter dan panjang
benda kerja
-
Dial indicator ketelitian 1/100 mm untuk mengukur ketirusan benda kerja
-
Roughnesstest untuk
- Alat potong, yaitu pahat yang digunakan untuk
proses pembubutan, menggunakan pahat
rata kanan
Pengetahuan konseptual
1.
Klasifikasi
plat pembawa
2. Klasifikasi Pembawa
3. Klasifikasi Senter
c.
Pengetahuan operasional dasar (
sesuai dengan Kompetensi dasar )
1.
Jenis pekerjaan pada pemesinan bubut
- Teknik Pembubutan tirus dengan
pereseran kepala lepas
Parameter pemotongan dan pergeseran kepala lepas
Berdasarkan
gambar diatas, maka pembubutan tirus dengan menggeser kepala lepas
dapat dicari dengan rumus:
Keterangan:
Offset
= Nilai pergeseran
D
= diameter besar
d = diameter kecil
l = panjang ketirusan
L = panjang benda kerja
Perhitungan pergeseran kepala lepas untuk
pembubutan tirus :
a).
Suatu poros dengan diameter (D) =
19,05 mm dengan panjang total (L) = 108 mm akan dibubut
tirus menjadi diameter (d) = 7,051 mm sepanjang (l) = 78 mm. Berapakah pergeseran kepala lepasnya (offset )
Jawab :
Parameter
pemotongan pembubuan tirus :
a).
Suatu poros dengan diameter (D) =
19,05 mm dengan panjang total (L) = 108 mm akan dibubut
tirus menjadi diameter (d) = 7,051 mm sepanjang (l) = 78 mm. Material poros mild
steel ST 37 dengan pahat bubut yang
digunakan HSS sehingga diambil pendekatan Cutting speed 20 m/menit . Berapakah kecepatan spindle mesin yang digunakan
Jawab :
Dari parmeter yang tersedia pada mesin
bubut, maka kecepatan spindle diatur pada 380 rpm
Untuk pembuatan benda kerja tirus dengan pembubutan menggeser kepala
lepas maka peralatan yang digunakan antara lain :
a. Tail stock/kepala lepas
b. Plat pembawa/driving plate
c. lathe dog
d. senter tetap
e. senter putar
f. Pahat rata kanan
2. Teknik pemesinan bubut untuk berbagai jenis
pekerjaan,pembubutan tirus dengan pergeseran kepala lepas
2.1 Keselamatan
dan Kesehatan Kerja
di Lingkungan Kerja
(K3L) Pada
Proses
Pembubutan Tirus Dengan Pergeseran Kepala Lepas
a. Kegiatan Yang Harus Dilakukan terkait
penerapan K3L
- Menggunakan
Pakaian Kerja
Untuk menghindari baju dan celana
harian terkena kotoran, oli dan benda-benda lain pada saat melakukan proses
pembubutan
- Menggunakan Kaca Pengaman (Safety Glasses)
Untuk
menghindari mata terkena atau kemasukan tatal/beram
pada
saat
proses pembubutan, maka selama
melakukan pemotongan harus
menggunakan kaca mata yang sesuai standar
keselamatan kerja
- Menggunakan Sepatu Kerja
Pada saat melakukan proses pembubutan,
tidak bisa dihindari adanya chip/
beram
yang berserakan dilantai
akibat dari hasil
pemotongan. Selain itu
ada
kemungkinan benda/alat atau perlengkapan lain
terjatuh dari atas
dan
juga oli yang berceceran. Maka
dari itu, pada saat melakukan
proses
pembubutan
harus menggunakan sepatu
kerja sesuai standar yang
berlaku
- Menggunakan Alat Penarik Beram
Proses
pembubutan akan menghasilkan
potongan tatal/ beram. Hasil
potongan yang melilit
pada benda kerja, apabila dianggap perlu untuk
menghilangkannya harus menggunakan alat
penarik beram agar tangan
tidak terluka
- Menempatkan Peralatan Kerja Yang Tidak
Aman
Agar semua peralatan aman dan mudah diambil
pada saat akan digunakan, perlatan harus diletakkan dan ditempatkan
pada posisi yang aman dan ditata dalam penempatannya
- Meninggalkan Kunci Cekam Pada Mulut
Pengencang Cekam Mesin Setelah Melepas Benda Kerja
Meninggalkan kunci
cekam pada mulut
pengencang cekam setelah
melepas
benda kerja adalah
kegiatan yang sangat membahyakan bagi operator dan
orang-orang yang ada
disekitarnya, karena apabila
mesin dihidupkan
sedangkan kunci cekam
masih menempel di mulut
kunci cekam
mesin, kunci cekam
akan terlempar dengan arah
yang tidak jelas sehingga dapat mengenai siapa saja yang ada
disekitarnya
- Berkerumunan Disekitar Mesin Bubut Tanpa
Alat Pelindung
Berkerumunan disekirtar
mesin bubut tanpa
alat pelindung adalah salah satu
kegitan yang sangat
membahayakan, karena rawan
terjadi kecelakaan akibat loncatan tatal/ beram
atau perlengkapan mesin bubut
- Membiarkan air Pendingin dan Tatal/ Beram
Berserakan di Lantai
Dengan membiarkan air pendingan dan tatal
berserakan dilantai akan mengakibatkan terjadinya kecelakaan
- Menggunakan Sarung Tangan Pada Saat
Melakukan Pembubutan
Menggunakan
sarung tangan pada
saat melakukan pembubutan,
juga
sangat
tidak dianjurkan. Karena
jika menggunakan sarung
tangan
kepekaan tangan jadi berkurang, sehingga
dalam melakukan pengukuran
hasil pembubutan kurang sensitif dan juga
tangan jadi kurang peka terhadap kejadian-kejadian lainnya yang dapat
mengakibatkan tangan rawan terjadi kecelakaan.
- Membuang Tatal/Beram Bersama Jenis Sampah
Lainnya
Kegiatan membuang tatal/beram
hasil pembubutan bersama-sama
jenis
sampah
lainnya sangatlah tidak
dianjurkan karena demi kesehatan lingkungan
sampah jenis organik
dan an-organik seharusnya dibedakan sehingga pengolahan akhirnya lebih mudah
2.2 Pemasangan
alat potong
Pemasangan pahat bubut
ketinggiannya harus sama dengan pusat senter,
dengan tujuan agar tidak
terjadi perubahan geometri pada pahat bubut yang
sedang digunakan (Gambar
2.99).
Pemasangan
pahat bubut dapat merubah besarnya sudut bebas potong dan sudut buang tatalnya,
sehingga hasil pembubutan kurang
maksimal. Pada proses pembubutan permukaan/facing, bila
pemasangan pahat bubut dibawah sumbu senter akan berakibat permuakaannya tidak
rata, dan bila pemasangan pahat bubutnya
diatas sumbu senter akan berakibat pahat tidak dapat memotong dengan baik karena
sudut bebas potongnya tambah kecil
(Gambar 2.100).
Untuk menghindari
terjadinya perubahan ketinggian
pahat bubut setelah dilakukan
pemasangan, pada saat melakukan pengikatan
harus kuat dan kokoh, dan
untuk menghindari terjadinya getaran dan patahnya pahat akibat beban gaya yang
diterima terlalu besar,
pemasangan pahat tidak
boleh terlalu menonjol keluar atau
terlalu panjang keluar
dari dudukannya (maksimal dua
persegiannya) – (Gambar 2.101).
2.3 Posedur
Pemasangan plat pembawa pada spindle
mesin
1. Lepaskan chuck dari spindle mesin
2. Pasang plat pembawa/driving plate pada
spindle mesin
3. Pasang baut pengunci/pengikat spindle mesin
pada driving plate
4. Kencangkan baut pengunci/pengikat spindle
mesin pada driving pate dengan menggunakan kunci L
2.4 Prosedur
pemasangan senter tetap pada spindle mesin
1. Pasang senter putar pada poros spindle mesin
dan atur supaya ketirusan senter putar
terpasang dengan baik pada poros spindle mesin
2.5 Prosedur
pemasangan senter putar pada tail stock
1. Pasang senter putar pada poros tail stock/kepala lepas dan
sesuaikan dengan MT / tapper morse nya.Jika tidak sesuai, bisa
ditambahkan sleeve/sarung pada senetr putar sehingga terpasang dengan baik pada
poros kepala lepas/tail stock
2.6 Prosedur
pemasangan benda kerja dianatar 2 senter
1. Pastika senter tetap dan senter putar sudah
terpasang baik pada spinde mesin maupun tail stock
2. Periksa ujung kepala senter tetap dan senter
putar sudah sepusat atau belum dengan cara menggeser kepala
lepas mendekati kepala tetap sehingga kedua ujung senter bertemu.Jika belum sepusat maka dapat
dilakukan penyetelan pada kepala lepas
3. Masukkan ujung benda kerja ke dalam senter
lubang pembawa lalu jepit dengan cara memutarkan baut penjepit pada pembawa dengan
kunci pas
4. Tumpu kedua ujung benda kerja pada lubang
senternya dengan senter – senter kepala tetap dan kepala lepas
5. Dalam keadaan kedua ujung benda kerja
ditumpu oleh senter, masukkan lathe dog ke dalam salah satu lubang/alur yang terdapat
pada permukaan plat pembawa / driving
plate
Tidak ada komentar:
Posting Komentar